Apa contoh kalimat menggunakan kata netral?
Contoh kata netral adalah: kepala negara harus tetap netral menghadapi pertentangan antarpartai.
Kata-kata di KBBI yang dekat dari netral
Tip: doubleclick kata di atas untuk mencari cepat
[netral] Arti netral di KBBI adalah: tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak). Contoh: kepala negara harus tetap netral.... Lihat arti dan definisi di jagokata.
Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa)
Kata netral termasuk kata apa?
Kata netral adalah Kata Adjektiva (kata sifat).
Arti kata: netral (Bahasa Jawa)
Arti dari kata netral dalam Bahasa Jawa adalah: bebas, tidak memihak
Cari terjemahan bahasa jawa lainnya di
BANJARMASINPOST.CO.ID - “KAMU pilih A tau B?” katanya mengancam. Yang diancam, sambil gemetar ketakutan menjawab, “Saya pilih atau saja!” Mungkin terasa aneh dan lucu, ada orang yang memilih ‘atau’, yakni tidak menentukan pilihan.
Memang dalam situasi politik yang makin memanas, pilihan tersebut tampaknya lebih aman dan selamat. Hanya saja, bagi yang ingin mendapatkan bagian gula-gula kemenangan, pilihan ‘atau’ itu jelas merugikan.
Bagaimana kelak bisa dapat jatah jika tidak ikut berkeringat? Lebih buruk lagi, bisa jadi jika tidak ikut berkeringat akan dibuang dan disingkirkan!
Barangkali, di situlah problematika menentukan sikap netral dalam pemilu.
Menurut KBBI, netral artinya “tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak).” Dalam pengertian ini, netral dikaitkan dengan pihak-pihak yang bersaing, bertanding atau konflik.
Netral berarti berada di tengah, laksana wasit (dari kata Arab ‘wasath’ artinya di tengah). Wasit tidak boleh berat sebelah. Begitu pula dengan aparat penegak hukum.
Ia harus berada pada posisi imbang antara dua daun timbangan. Posisi di tengah yang imbang itu disebut pula adil.
Netral dalam arti adil berarti meletakkan sesuatu sesuai dengan posisinya dan memberikan hak kepada setiap pihak sesuai haknya. Tidak lebih, tidak kurang.
Menurut KBBI, adil berarti “sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya dan tidak sewenang-wenang.” Dalam bahasa Inggris, sikap adil bisa pula disebut “fair” yang menurut Wesbter berarti tidak memihak, bebas dari kepentingan pribadi, buruk sangka atau favoritisme.
Fair juga berarti mengikuti hukum dan peraturan serta menghargai prestasi.
Dengan demikian, netral tidak sama dengan apatis. Netral tidak otomatis sama dengan Golput (Golongan Putih) yang artinya tidak memilih sama sekali.
Netral tidak serta-merta berarti tidak menentukan pilihan, tetapi menjaga pilihan itu sebagai sesuatu yang bersifat pribadi dan rahasia.
Benar bahwa netral bisa pula diartikan tidak memilih sama sekali. Namun secara filosofis, tidak memilih sebenarnya juga memilih, yakni memilih untuk tidak memilih.
A tarrafa me levou junta #Brasileirão2024 More
Mesin listrik (electrical machine) merupakan suatu alat yang dapat mengkonversi energi mekanis menjadi energi listrik maupun sebaliknya, energi listrik menjadi energi mekanis. Suatu mesin listrik yang menghasilkan energi listrik dari energi mekanis dikenal dengan nama generator. Proses pembangkitan listrik pada generator hampir dipastikan memanfaatkan medan magnet. Dengan kata lain, medan magnet menjadi suatu mekanisme fundamental yang berperan penting dalam proses konversi energi listrik.
Keberadaan medan magnet di suatu tempat akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Salah satu pengaruh medan magnet yang dijadikan sebagai prinsip dasar kerja generator adalah: Apabila ada suatu material konduktor, contoh: kawat, bergerak dengan kecepatan tertentu dan melewati suatu medan magnet, maka pada wire yang bergerak tersebut akan terinduksi tegangan listrik sebagi akibat dari adanya medan magnet tersebut. Hal ini dapat digambarkan melalui formula berikut:
eind = Tegangan yang dihasilkan sebagai efek dari medan magnet pada konduktor yang bergerak melewatinya
v = Kecepatan gerak relatif konduktor
L = Panjang konduktor yang terkena medan magnet
Dapat dilihat pada formula di atas, tegangan yang terinduksi dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu kecepatan pergerakan konduktor, medan magnet dan ukuran panjang dari konduktor. Formula ini juga menggambarkan perubahan bentuk energi dari energi mekanis berupa energi kinetic (direpresentasikan oleh kecepatan, v) menjadi energi listrik (direpresentasikan oleh tegangan, eind).
Formula di atas lah yang menjadi induk dari formula-formula turunan yang lebih kompleks yang diterapkan pada mekanisme kerja generator. Perlu diingat bahwa kecepatan yang dimaksud pada formula di atas merupakan kecepatan relative antara konduktor dan medan magnet. Artinya, formula di atas tetap berlaku jika konduktor dalam keadaan diam namun medan magnet yang bergerak, yang pasti selama ada gerak relatif antara keduanya, maka tegangan akan terinduksi pada konduktor.
Dua komponen utama pada generator adalah komponen yang berputar yang dikenal dengan nama rotor dan komponen yang diam yang dikenal sebagai stator. Rotor didesain agar memiliki medan magnet dengan cara menanamkan magnet pada rotor atau dengan cara memberikan arus DC pada rotor. Baik dengan menggunakan permanen magnet maupun memberikan arus DC, keduanya sama-sama menghasilkan medan magnet pada rotor yang akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
Bagian utama pada stator merupakan tiga kumpulan-lilitan (koil) material konduktor yang biasanya terbuat dari besi atau aluminium. Ketiga koil tersebut masing-masing terpisah dengan sudut 120o seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. Koil pertama adalah a’-a, kedua adalah b’-b dan ketiga adalah c’-c. Tujuan dari adanya tiga koil dengan sudut relatif 120o tersebut adalah untuk menghasilkan listrik tiga fasa. Ketika rotor berputar, maka medan magnet pada rotor ikut berputar. Dengan adanya gerak relatif antara medan magnet dan koil-koil pada stator, maka tegangan pada masing-masing koil akan terinduksi dengan besaran yang sama namun fasanya berbeda sebesar 120o. Apabila sebuah beban dihubungkan dengan stator yang kini sudah memiliki tegangan listrik, maka arus akan mengalir ke beban.
Gambar 1. Stator Pada Generator Listrik
Suatu mekanisme sistem yang terintegrasi diperlukan untuk menghasilkan rotor yang berputar. Prinsip kerja mekanisme tersebut adalah menggabungkan kerja rotor/stator dengan suatu sistem penghasil putaran yang kontinyu. Atau dengan kata lain, rotor yang berputar merupakan perpanjangan dari perputaran shaft (poros) dari mekanisme sistem perputaran kontinyu seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. Transmisi putaran pada turbin dan generator
%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 25 0 R 26 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 842] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÍ=Û²ÛFrïªÒ?ðñ0¥Ca÷-ש•|[ÛkÇk)Ƀ³à!EB" î!Gþúômn ¤ò”lY‡Ìôôô½{šÌËWO—ö]óxY|õÕËW—Kó¸ßn¿¿|Û�ÿùòíçóöå¯Í®=5—¶;½|Ó¯/8ô·m³Ù>=<,^óõâõÛçÏ^~§J-Þ¾{þL-øŸZdŪÒù¢RÉ*[¼=Âœïß”‹ÝÇçÏ’ÅŽž*yúþù³ßï¾]þsñöÇçϾhÑ€ÉÓU€ùýî>6µ\éÁÔ–ÅÝ›¥RüÏ/Ëûìn�ÿüe™Ã‡�! ÎPÕ«l QçY2\i¦+¥W‰¾ W¥r L�C†P«ºÊ¦°9 RX˜G÷ø×ógÿw–•u¹ªf¼üNGØ]VÙª.eñ�Ëû X ó»_—÷:ã�±c– q/ ðßwÀ?‚Ò/ïË»§euwŠ,¯’“`yƒ+Äê{ÙŸŽ€Ì]èý!GiŸ©U5€ÊgÙ.°? Txt-à†�7(|þ˜Ê,]0>kÍ}Àè{ ‘ÎB�ï`Vgf$šj0ùÀ[OŸ.R|››é• çÆd#f ÊR¯R#Xÿ‰Çèƒúe�ȧD:a‚¯†Bî1[‡ ÷ÉJå‹·�¿ß½ˆ23Q #Áª„Vü¸ BÍ".i¾*Æ»¨DG%©.JP;ç1Î5Îcü bŒ´ú¸d©!Ì׈9>1ö0Eã‘RÁñêÈ6Z«UV…ü‰¡¤u¶ÒÕððI^^‰/«WU5q…È¥€¡:¶ÉéP˜tV¯’Ù¯’äµz¸jÁt¯Š[� ÎdH›[èÑÙDÒ*¶¦L§éSª,¦Ty½Êc§™ÑŬ\©)E^|ûó׋—‘ àuw¹tÇx\ð]×]‚¸Àyq�ÛeìO©4¦2yVÊÁ¢ N˜òŸ/ð{ ÙIlEaÍ.ÀM-² ¼÷¢,’Å#6?›ÝVU‹oºÅ?„‚‹—¿"í~þú‡oI(åU„©iÛ4¤t¿…ÿ²$Iü-îsK«‡{�ÿկܜ$…ÏßÁ_?¤8¥x(ðOù�áŸ\|�€ÎOÓ‡ géì!"¥€jÌ µR eYù•Ùš6 Òäáž>ç<”Éì×8ó!Oý1œž3‚�é}Åh3öæ)�`™�KÇ|E+K¦Wd%¨_=Z XƦÓ-9ÍIæD *03_(å3¤`�øŠù:”CÐoC‰@Æ{�üi !µ°€fÓ‚„tˆ¢øÝCž1ɉ]ý /MÜ«ôPºFÊ¡åÐ#åHËU®ƒÝÇæʇ§_þ½9íwÛÓý¼YÞ”¢ï–7O‡Èî,Gw]@�dá½B7Œ^ÚDdä—ÃÂH‘ßÙÈ�^\ƒq];‡T6@ª�ž.§êÆ3ææ[ˆ3ßAÄ8‚VÌSLkÈÙJŸb‘¨h¸œB3%G@#P¯–*e*ï ÒØ!ÍÃÈšÿ'Ý)j–`ºfŽqþÆ0ë3¼Â×'éfßj–K)¸P²Û¹TO?…8$ Ñs@T2 %_•(ó
Bagaimana cara mengucapkan netral?
Seseorang mengucapkan netral sebagai berikut: nétral.
Kata-kata dari kata dasar netral
barang konsumsi yang tetap jumlah pembelian atau pemakaiannya meskipun pendapatan konsumen bertambah;
daerah perbatasan antara dua atau beberapa negara yang tidak boleh dijadikan tempat pasukan tentara, tempat kubu pertahanan, dan sebagainya;
Memahami Arti Kode Huruf Dan Angka Pada Kabel Listrik
Setiap instalasi listrik di rumah kita pasti akan terpasang sebuah kabel listrik dan menariknya semua kabel listrik tersebut selalu tertera kode hurufnya masing-masing mengikuti jenis kabelnya, hal ini memang sengaja untuk semua kabel listrik yang dibuat, pasti akan tertera kode huruf pada kabel tersebut contohnya seperti kabel NYA, NYM, atau kabel NYAF, NGA dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pada umumnya instalasi listrik di rumah biasanya menggunakan kabel dengan kode huruf NYA atau bisa juga menggunakan kabel dengan kode huruf NYM.
Atau jika kita membutuhkan kabel untuk pemasangan bawah tanah (kabel tanam), maka kabel yang cocok adalah kabel dengan kode huruf NYFGbY. Yang menjadi pertanyaan adalah apa arti sebenarnya dari kode huruf pada kabel listrik tersebut?
Bagi yang awam (belum tahu) pasti akan bingung dengan arti sebenarnya dari kode huruf ini, dan pasti akan beranggapan semua kabel sama saja, yang penting kabel. Kode huruf tersebut bukan huruf yang sengaja dibuat untuk menamai sebuah kabel, namun kode huruf tersebut menunjukkan jenis kabel yang memiliki arti spesifik sendiri.
Setiap kode huruf kabel mewakili spesifikasi kabelnya masing-masing, maupun konstruksinya. Jadi setiap jenis kabel mempunyai fungsi yang berbeda. Pemberian kode huruf ini, biasa disebut dengan Nomenklatur Kabel. Berikut ini adalah beberapa nomenklatur kabel beserta artinya : NYA
N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC A = Kabel tunggal Jadi, kabel dengan kode huruf NYA adalah kabel dengan inti tembaga tunggal dan ber-inti satu (tunggal) dengan ber-isolasi PVC satu lapis. NYAF N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC A = Kabel tunggal F = Penghantar kawat halus (serabut) Jadi, kabel dengan kode huruf NYAF adalah kabel dengan inti tembaga serabut dan ber-inti satu (tunggal) dengan ber-isolasi PVC satu lapis. NGA N = Kabel dengan inti tembaga G = Isolasi berbahan karet A = Kabel tunggal Jadi, kabel dengan kode huruf NGA adalah kabel dengan inti tembaga tunggal dan ber-inti satu (tunggal) dengan isolasi berbahan karet. NYM N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC M = Inti kabel lebih dari satu Jadi, kabel dengan kode huruf NYM adalah kabel dengan inti tembaga ber-isolasi PVC, dan ber-inti lebih dari satu dengan ber-isolasi PVC di bagian luar. NYMHY N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC M = Inti kabel lebih dari satu H = Penghantar kawat halus (serabut) Y = Isolasi luar berbahan PVC Jadi, kabel dengan kode huruf NYMHY adalah Kabel dengan inti tembaga serabut ber-isolasi PVC, dan ber-inti kabel lebih dari satu dengan isolasi PVC di bagian luar. NYY N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC Y = Isolasi luar berbahan PVC Jadi, kabel dengan kode huruf NYY adalah Kabel dengan inti tembaga ber-isolasi PVC, dan ber-inti kabel tunggal atau lebih dari satu dengan isolasi bagian luar PVC. NYYHY N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC Y = Isolasi berbahan PVC H = Penghantar kawat halus (serabut) Y = Isolasi luar berbahan PVC Jadi, kabel dengan kode huruf NYYHY adalah kabel dengan inti tembaga serabut ber-isolasi PVC, dan ber-inti tunggal atau lebih dari satu, dengan isolasi bagian luar PVC. NYRGbY N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC R = Pelindung kawat baja bulat Gb = Dililit plat baja Y = Isolasi luar berbahan PVC Jadi, kabel dengan kode huruf NYRGbY adalah kabel dengan inti tembaga ber-isolasi PVC, dan ber-inti tunggal atau lebih dari satu, pelindung kawat baja bulat atau dililit plat baja, dengan isolasi bagian luar PVC. NYFGbY N = Kabel dengan inti tembaga Y = Isolasi berbahan PVC F = Pelindung kawat baja pipih Gb = Dililit plat baja Y = Isolasi luar berbahan PVC Jadi, kabel NYFGbY adalah kabel dengan inti tembaga ber-isolasi PVC, dan ber-inti lebih dari satu, dilindungi pelat baja pipih atau dililit pelat baja, dengan isolasi bagian luar PVC. NB : Perlu diperhatikan juga bahwa kode huruf yang sama hurufnya namun berbeda letaknya memiliki arti yang berbeda. Jadi, perbedaan letak huruf dapat membedakan arti kode huruf tersebut. Sebagai contoh Kode huruf F pada kabel NYAF berada pada posisi huruf keempat (terakhir) memiliki arti penghantar kawat halus (serabut), sedangkan kode huruf F pada NYFGbY berada pada posisi huruf ketiga dan memiliki arti pelindung kawat baja pipih. Dan berikut ini adalah beberapa kode kabel dengan inti kabel berbahan aluminium NFA Kabel dengan inti aluminium untuk pemasangan jaringan udara NFA 2X Kabel dengan inti aluminium untuk pemasangan jaringan udara dengan isolasi XLPE. NFA 2X-T Kabel dengan inti aluminium untuk pemasangan jaringan udara, dengan isolasi XLPE. dengan kawat gantung. AAAC Kabel AAAC atau All Aluminium Alloy Conductor adalah kabel dengan inti aluminium yang dipilin, memiliki daya tarik yang kuat, serta tahan karat. Kode angka sebagai kode jumlah dan ukuran kabel Selain kode huruf, kita juga dapat menemukan kode angka pada kabel listrik, kode angka ini juga sengaja dibuat untuk menunjukkan jenis ukuran kabel serta jumlahnya. contohnya seperti NYA 1 x 1,5mm² atau NYM 2 x 1,5mm²
Atau pada kabel aluminium terdapat kode angka seperti NFA 2X 4 x 25mm² atau NFA 2X-T 3 x 35mm² + 1 x 25mm². Kode angka pada kabel NYM tersebut mempunyai arti bahwa kabel NYM ini memiliki inti sebanyak 2 buah kabel di dalamnya, dengan luas penampang kabel tersebut masing-masing berukuran 1,5 mm². Kode angka pada kabel NYA tersebut mempunyai arti bahwa kabel NYA ini memiliki inti sebanyak 1 buah kabel di dalamnya dengan luas penampang kabel tersebut berukuran 1,5 mm².
Kode kabel NFA 2X 4 x 25mm² tersebut menunjukkan arti bahwa kabel tersebut memiliki 4 buah inti kabel di dalamnya, dengan ukuran penampang sebesar 25mm² pada masing-masing inti kabel tersebut. Kode kabel NFA 2X-T 3 x 35mm² + 1 x 25mm² tersebut menunjukkan arti bahwa kabel tersebut memiliki 4 buah inti kabel di dalamnya, 3 buah kabel dengan ukuran penampang sebesar 35mm² (sebagai kabel phase), dan 1 buah kabel dengan ukuran penampang sebesar 25mm² (sebagai kabel netral). Sekian dulu untuk artikel kali ini semoga bermanfaat.
Your Order has been sent successfully. We will contact you as soon as possible.
Error: Please try again
BANJARMASINPOST.CO.ID - “KAMU pilih A tau B?” katanya mengancam. Yang diancam, sambil gemetar ketakutan menjawab, “Saya pilih atau saja!” Mungkin terasa aneh dan lucu, ada orang yang memilih ‘atau’, yakni tidak menentukan pilihan.
Memang dalam situasi politik yang makin memanas, pilihan tersebut tampaknya lebih aman dan selamat. Hanya saja, bagi yang ingin mendapatkan bagian gula-gula kemenangan, pilihan ‘atau’ itu jelas merugikan.
Bagaimana kelak bisa dapat jatah jika tidak ikut berkeringat? Lebih buruk lagi, bisa jadi jika tidak ikut berkeringat akan dibuang dan disingkirkan!
Barangkali, di situlah problematika menentukan sikap netral dalam pemilu.
Menurut KBBI, netral artinya “tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak).” Dalam pengertian ini, netral dikaitkan dengan pihak-pihak yang bersaing, bertanding atau konflik.
Netral berarti berada di tengah, laksana wasit (dari kata Arab ‘wasath’ artinya di tengah). Wasit tidak boleh berat sebelah. Begitu pula dengan aparat penegak hukum.
Ia harus berada pada posisi imbang antara dua daun timbangan. Posisi di tengah yang imbang itu disebut pula adil.
Netral dalam arti adil berarti meletakkan sesuatu sesuai dengan posisinya dan memberikan hak kepada setiap pihak sesuai haknya. Tidak lebih, tidak kurang.
Menurut KBBI, adil berarti “sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya dan tidak sewenang-wenang.” Dalam bahasa Inggris, sikap adil bisa pula disebut “fair” yang menurut Wesbter berarti tidak memihak, bebas dari kepentingan pribadi, buruk sangka atau favoritisme.
Fair juga berarti mengikuti hukum dan peraturan serta menghargai prestasi.
Dengan demikian, netral tidak sama dengan apatis. Netral tidak otomatis sama dengan Golput (Golongan Putih) yang artinya tidak memilih sama sekali.
Netral tidak serta-merta berarti tidak menentukan pilihan, tetapi menjaga pilihan itu sebagai sesuatu yang bersifat pribadi dan rahasia.
Benar bahwa netral bisa pula diartikan tidak memilih sama sekali. Namun secara filosofis, tidak memilih sebenarnya juga memilih, yakni memilih untuk tidak memilih.
Hal ini sama dengan seorang pejabat yang berkata “No comment” kepada wartawan. No comment is a comment!Menjelang Pemilu 2024 kali ini, yang ramai diwacanakan adalah netralitas ASN, POLRI dan TNI.
Ada kekhawatiran bahwa pihak-pihak tersebut tidak netral, terutama karena putera Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Menanggapi hal ini, Presiden, Kapolri dan Panglima TNI, sudah menegaskan bahwa mereka akan bersikap netral. Artinya, mereka tidak akan terlibat dalam tindakan dukung mendukung partai atau calon tertentu. Mereka akan mengawal pemilu agar berjalan jujur, adil, umum, bebas dan rahasia.
SKB Men-PANRB, Mendagri, Kepala BKN, Ketua KASN dan Ketua Bawaslu tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas ASN dalam Penyelenggaraan Pemilu yang ditandatangani pada 22 September 2022 lalu, antara lain memerintahkan agar Pejabat Pembina Kepegawaian melakukan ikrar bersama dan penandatanganan Pakta Integritas di instansi masing-masing.
Pakta Integritas itu menyebutkan, ASN wajib menjaga prinsip netralitas, menghindari konflik kepentingan, tidak mengintimidasi, menggunakan media sosial secara bijak, dan menolak politik uang.
Jika kita baca Modul Netralitas ASN yang dibuat oleh Bawaslu, maka kita menemukan daftar jenis perbuatan yang tergolong tidak netral bagi ASN. Di antaranya adalah kampanye di media sosial (mengirim, mengomentari, menyukai membagikan); menghadiri deklarasi pasangan calon; foto bersama dengan calon/pasangan calon dengan mengikuti simbol gerakan tangan/gerakan yang mengindikasikan keberpihakan; ikut sebagai pelaksana atau terlibat dalam kegiatan kampanye, menggunakan fasilitas negara terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; dan lain-lain.
So far, so good! Pernyataan para pejabat pusat serta peraturan-peraturan yang ada kiranya sudah tepat. Para pejabat di daerah seperti gubernur, bupati/walikota, camat hingga lurah/kepala desa sudah seharusnya mengikuti pernyataan pejabat pusat itu.
Masalahnya tinggal pelaksanaan di lapangan. Apakah hukum dan peraturan itu benar-benar dipegang dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait ataukah sekadar tulisan di atas kertas? Jawabnya kembali kepada semua pihak: KPU, Bawaslu, Pemerintah, partai-partai politik, para calon, tim pemenangan calon, dan seluruh rakyat Indonesia!
Masalahnya adalah, dalam pertarungan politik, tak jarang orang menggunakan logika ‘menang-kalah’ bukan ‘benar-salah’. Yang penting menang, meskipun salah. Inilah godaan dan tantangan demokrasi kita. Seberapa besar komitmen kita pada hukum dan peraturan yang disepakati, seperti itu pula mutu demokrasi kita.
Jangan lupa bahwa rentetannya akan panjang. Pemilu yang buruk akan melahirkan para pejabat publik yang buruk. Logis jika nanti saat berkuasa, para pejabat itu akan membuat kebijakan-kebijakan yang buruk, yang tidak adil dan merugikan rakyat.
Alhasil, netralitas ASN, TNI dan POLRI itu sangat penting demi menjaga demokrasi kita tetap berada di jalur yang benar. Netralitas adalah kepedulian, bukan ketidakpedulian. Demokrasi politik adalah cara untuk mencapai demokrasi sosial, yakni kesejahteraan dan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat. Cara harus sejalan dengan tujuan. Jika caranya sudah salah, jangan mimpi tujuan mulia itu akan tercapai! (*)